Refinancing KPR – Kredit Kepemilikan rumah atau KPR merupakan salah satu jenis pembiayaan yang banyaki digunakan untuk memenuhi kebutuhan properti. Ketika sudah mendapatkan akses dana KPR, kemampuan bayar atau mengangsur perbulan memang harus diperhatikan sudah tidak terjadi kredit macet.
Salah satu solusi jika kondisi keuangan tidak baik adalah memanfaatkan fasilitas refinancing KPR demi memperoleh kemudahan dalam pembayaran hutang. Senada dengan pelunasan sebagian KPR, refinancing dapat menjadi pilihan ketika dirasa bunga terlalu besar ataupun memutuhkan dana segar.
Menggunakan fasilitas refinancing KPR kalian bisa melunasi semua cicilan pada bank yang lama kemudian mendapatkan sisa angsuran dengan bunga lebih rendah ditempat lainnya. Terdapat beberapa pilihan seperti KPR refinancing CIMB Niaga, BTN, BCA, BRI, Mandiri serta dari lembaga keuangan lainnya.
Sebagian besar refinancing menawarkan nominal lebih kecil sesuai dengan sisa tanggungan hutang sehingga membuat bunganya lebih rendah. Lantas apa pengertian, jenis serta kelebihan kekurangan refinancing? Agar lebih paham silahkan kalian simak penjelasannya dibawah ini.
Apa itu Refinancing KPR ?
Refinancing KPR adalah pengajuan pinjaman baru untuk melunasi hutang kredit pemilikan rumah lama menggunakan agunan properti dalam masa angsuran atau cicilan berjalan. Kebanyakan penyedia refinancing adalah lembaga perbankan ataupun keuangan memakai agunakan KPR yang belum lunas.
Alasan utama banyak orang memilih refinancing adalah untuk menyelesaikan kesulitan dalam membayar cicilan, membutuhkan dana segar ataupun memperoleh bunga lebih rendah dari Bank lainnya. Pastinya nasabah akan lebih ringan dalam menyelesaikan tanggungan kredit serta mudah memenuhi angsuran perbulannya.
Jenis Refinancing KPR
Memang kebanyakan program refinancing memberikan keringanan karena secara otomatis memiliki perhitungan lebih rendah dibanding hutang sebelumnya. Nasabah juga dimungkinkan mendapatkan uang tunai sebagai kompensasi ketika memang harga properti naik.
Jadi kalian tetap dapat memiliki hak bangunan dengan cicilan rendah karena nominal pembiayaan ulangnya sudah dikurangi angsuran yang berjalan sebelumnya. Di Indonesia terdapat beberapa jenis refinancing KPR yang dapat kalian pilih seperti berikut.
Cash Out Refinancing
Merupakan jenis refinancing KPR yang menggunakan agunan properti ketika harganya naik. Nasabah bisa memperoleh keuntungan karena harga bangunan naik dan dapat melakukan tarik tunai namun tetap memperoleh hak kepemilikan terhadap aset propertinya.
Cash In Refinancing
Merupakan pembiayaan hutang secara tunai dari sebagian nominal pinjaman sehingga akan membuat rasio kredit menjadi lebih rendah. Dengan menggunakan jenis refinancing KPR ini kalian bisa mendapatkan nominal pembayaran pinjaman yang jauh lebih kecil.
Refinancing Rate And Term
Adalah jenis refinancing KPR yang dipilih pada umumnya karena akan membayar seluruh nominal pinjaman sebelumnya kemudian digantikan ke pinjaman baru dengan bunga lebih rendah. Refinancing KPR Mandiri, BTN, BCA maupun BRI dapat kalian pilih.
Consolidation Refinancing
Adalah ketika nasabah mendapatkan investor kemudian memperoleh pinjaman tunggal pada tingkat lebih rendah dari suku bunga beberapa KPR lainnya. Kebanyakan KPR jenis ini melibatkan beberapa pihak seperti Bank, lembaga keuangan bahkan sampai pihak ketiga.
Simulasi KPR Refinancing
Sebelum melakukan refinancing paling utama yang sering dilihat adalah biaya appraisal KPR dimana nominalnya sebesar Rp.300.000 sampai Rp.1.500.000. Jadi ketika ada pengajuan maka kalian harus membayar biaya appraisal sesuai ketentuan bank masing masing.
Sebagai contohnya misalnya seorang debitur memiliki properti melalui fasilitas KPR dengan harga Rp.350.000.000. Kemudian setelah 2 tahun dari appraisal Bank maka kini propertinya memiliki kenaikan harga sebesar Rp.450.000.000 maka nasabah bisa mengajukan refinancing dengan simulasi sebagai berikut.
Harga awal properti | Rp.350.000.000 |
Appraisal setelah 2 tahun | Rp.450.000.000 |
Refinancing | Rp.450.000.000 – Rp.350.000.000 = Rp.100.000.000 |
Nominal yang didapat | Rp.100.000.000 – Rp.1.000.000 (biaya appraisal) = Rp.99.000.000.000 |
Jadi setelah dikurangai biaya appraisal kalian akan mendapatkan refinancing atau pembiayaan kembali yang nominalnya cukup besar. Dana yang didapatkan dapat digunakan untuk mengurangi angsuran ataupun ditarik tunai untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
Perhitungannya memang dimulai dari nominal pembiayaan awal setelah disetujui bank, meski begitu pelunasan akan lebih ringan terlebih dari produk refinancing dengan suku bunga rendah. Kini hampir semua lembaga perbankan menawarkan refinancing tentunya dengan biaya appraisal berbeda beda.
Kelebihan & Kekurangan Refinancing KPR
Ketika menggunakan fasilitas refinancing memang kita harus mengetahui kelebihan dan juga kekurangan untuk dapat mempertimbangan secara matang. Sebagai gambaran kami sudah menyiapkan apa saja keuntungan ataupun kerugiannya seperti berikut ini.
Kelebihan
- Bisa memindah sisa angsuran ke pihak lainnya dengan bunga lebih rendah. Hal ini membuat cicilan perbulan akan lebih ringan dan menghemat pengeluaran kalian.
- Dapat ditarik tunai sehingga membantu keuangan nasabah ketika dibutuhkan. Apabila ada kenaikan harga properti setelah appraisal maka dana segar bisa diperoleh secara mudah.
- Mengajukan pinjaman tambahan untuk memenuhi berbagai kebutuhan lain.
- Bisa dipakai untuk membantu pelunasan KPR lebih cepat dengan cara melunasi sebagian hutang nasabah.
Kekurangan
- Bisa terkena penalti dimana nasabah wajib membayar sebagian uang karena melanggar kontrak perjanjian.
- Akan ada biaya tambahan misalnya untuk appraisal, administrasi ataupun lain sebagainya.
- Bisa beresiko ditolak karena tidak memenuhi syarat dan ketentuan.
- Tidak dapat memperoleh dana tunai karena aturan dari sebagian bank. .
Tips Pengajuan KPR Refinancing
Memang refinancing akan sangat membantu untuk kalangan pengusaha ataupun karyawan yang mengalami penurunan gaji. Secara otomatis karena pemasukan berkurang maka cicilan akan semakin berat, jadi dengan refinancing akan mendapatkan bantuan.
Selain itu kemungkinan untuk mendapatkan dana dari hasil agunan properti akan semakin besar karena memang nilai bangunan yang mengalami kenaikan. Apabila kalian tertarik memanfaatkan fasilitas refinancing dan ingin mengajukannya maka simak beberapa tips dibawah ini.
- Memperbaiki bangunan atau properti supaya terlihat bagus terutama saat proses appraisal dari pihak bank. Lakukan pengecatan, penataan bahkan renovasi karena apabila bangunannya bagus maka nilainya lebih tinggi.
- Menghitung cicilan bulanan dari refinancing KPR untuk memastikan nominalnya lebih rendah.
- Memeriksa klausul KPR yang lama untuk memastikan tidak ada denda ataupun penalti. Jangan sampai dendanya menghabiskan saldo rekening karena akan merugikan.
- Membandingkan produk refinancing KPR dari beberapa bank dan memilih yang paling menguntungkan.
- Memperhatikan biaya refinancing kurang lebih mulai dari 0,5% sampai dengan 3% dari nilai kreditnya.
- Dana yang didapatkan lebih diutamakan untuk hal yang produktif supaya tidak mengalami kerugian.
- Dana bisa digunakan untuk modal usaha ataupun investasi misalnya emas, reksadana dan banyak lainnya.
- Refinancing dapat dipakai untuk mengurangi jumlah cicilan dengan cara pelunasan sebagian.
Kesimpulan
Di beberapa bank memang ketika pengajuan refinancing kalian diwajibkan membayar uang untuk program asuransi jadi cari tahu terlebih dahulu. Perlindungan asuransi memang sangat berguna untuk bisa mengurangi resiko terjadinya kredit macet.
Pastikan juga ketika kalian akan mengajukan mendapatkan cicilan ringan dengan bunga rendah. Sekian pembahasan dari rkonline.id semoga kalian bisa memilih fasilitas refinancing terbaik dengan suku bunga rendah dari beberapa lembaga perbankan di Indonesia.